Sabtu, 17 Desember 2011

Bunga Alamanda, Terompet yang Bikin Gemes

Your ADS

 

Sekilas bunga alamanda


Bunga Alamanda, bentuknya sangat manis dan seperti terompet. Maka orang memberinya julukan juga dengan sebutan bunga terompet. Warnanya ada bermacam-macam. Kuning, merah, coklat,unggu dan lain-lain, semuanya kontras dan cerah.


Kebanyakan di tanam di pinggir tembok taman atau untuk dijadikan pagar. Karena tanaman ini termasuk jenis tanaman yang merambat. Namun bila sudah besar tingginya bisa sampai delapan meter.


Bunga Alamanda sendiri sebenarnya bukan tanaman asli Indonesia. Melainkan dari negara Brasil yang dibawa oleh orang Belanda sekitar satu abad yang lalu. Kebetulan karena sama-sama beriklim tropis, sehinga bunga ini bisa tumbuh bagus dan berkembang biak di sini.



Menanam bunga Alamanda di taman


Bunga Alamanda sangat mudah di tanam di mana saja, karena dia mudah menyesuaikan diri dengan segala keadaan. Sistem yang paling tepat untuk menanam bunga ini adalah dengan stek. Karena kalau menggunakan biji, selain butuh waktu yang lama alamanda juga jarang mengeluarkan biji dari bunganya. 


Lokasi yang paling bagus untuk menanam bunga alamanda adalah di bagian pinggir taman. Karena tanaman ini batangnya tidak bisa berdiri tegak dan terus menjalar. Sehingga tembok yang ada bisa dijadikan untuk sandaran. Selain itu bila diletakan di tengah taman juga tidak bagus, karena ukurannya yang tinggi, sehingga justru bisa mengganggu pemandangan.


Di beberapa taman kota, bunga ini juga ditanam di pinggir jalan, namun dengan menggunakan kawat yang diatur sedemikian rupa sehingga bisa dipakai sebagai atap peneduh jalan. Karena ketika sudah tumbuh, batang dan daunnya akan  menjalar dan menutupi semua kawat yang dipasang di atas secara berjajar dan menyilang.


Sedang bila di komplek perumahan, bunga ini sering diletakkan di bagian pintu gerbang sebelah pinggir atau tengah dekat pos keamanan. Fungsinya juga sama.



Perawatan bunga alamanda


Bunga alamanda mudah tumbuh dan perkembangannya bisa cepat, terutama ketika musim hujan. Sehingga pada waktu ini pemangkasan harus sering dilakukan agar tumbuhnya tetap teratur dan rapi.


Selain itu bunga alamanda juga tidak mengenal musim. Jadi dia akan berbunga secara terus menerus sepanjang tahun. Bila rajin dilakukan pemotongan, maka dia juga akan lebih sering mengeluarkan bunga.  Apalgi ketika dia berada di tempat yang bisa terkena sinar matahari secara penuh, terutama di waktu pagi dan sore.


Bunga alamanda adalah termasuk bunga yang kebutuhan airnya cukup banyak. Jadi ketika musim panas tiba, sebaiknya tetap lebih rajin di siram agar tidak kekeringan dan mati. Sedangkan di musim hujan tanaman ini tidak perlu disiram, karena sudah mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.


Pohon alamanda daunnya juga lebat. Kadangkala, karena begitu rimbun ketika sudah kering tidak langsung jatuh ke tanah, namun jatuh disela-sela batangnya. Di tempat ini daun bisa menjadi busuk. Hal ini juga perlu mendapat perhatian.


Karena bila tidak segera diambil bisa memunculkan jamur atau memunculkan hama bekicot atau binatang lain yang membuat bunga alamanda tidak bisa tumbuh sehat. Selain itu juga bisa bikin kotor dan merusak pemandangan.


View the original article here

Your ADS