Selasa, 24 Januari 2012

Anggrek: Bunga yang Hidup Secara Epifit

Your ADS

 

Bunga sudah lama berperan sebagai simbol ungkapan rasa kasih sayang antara sesama. Jenis bunga yang biasa digunakan dan lumrah untuk menyatakan rasa kasih sayang adalah bunga mawar. Kekhasan yang dimiliki oleh bunga mawar tersebut seperti  merangsang sisi romantis yang dimiliki oleh setiap manusia. Bunga mawar boleh jadi merupakan bunga paling banyak digemari.


Jenis bunga memang beragam. Tidak semua bunga memiliki harum yang menyenangkan. Ada juga beberapa jenis bunga yang justru indah hanya dari tampilan bentuknya saja. Salah satunya adalah anggrek.


Anggrek atau orchid dalam bahasa Inggris adalah jenis bunga yang memilliki aroma yang tidak begitu kuat, atau bahkan cenderung tidak ada. Nilai utama yang dimiliki anggrek adalah bentuk nya yang menarik. Anggrek juga memiliki warna beragam yang unik. Di setiap bunganya, anggrek memiliki perpaduan warna yang terkadang bisa lebih dari satu.


Anggrek merupakan bagian dari keluarga Orchidaceae. Sebuah tumbuhan monokotil yang rata-rata hidup menempel pada pohon tertentu. Di keluarganya, anggrek adalah jenis tanaman dengan jumlah spesies terbesar. Konon, jumlah spesies anggrek sebanyak dua kali jumlah spesies burung dan empat kali spesies mamalia. Anggrek masih satu keluarga dengan vanili.


Anggrek banyak tersebar di daerah tropis yang cenderung basah hingga wilayah sirkumpolar. Di daerah yang beriklim tropis, anggrek hidup secara epifit. Hidup secara epifit artinya menggantungkan hidupnya pada tanaman lain. Meskipun terdengar hampir sama dengan parasit, cara hidup epifit sama sekali berbeda dengan cara hidup parasit atau benalu.


Tumbuhan yang hidup dengan cara epifit dapat menghasilkan makanannya sendiri. Ia tidak mengganggu proses pertumbuhan dari tumbuhan yang ditumpanginya. Air yang dibutuhkannya didapatkan anggrek dari hujan, embun atau uap air. Unsur hara yang dibutuhkan oleh anggrek juga ia dapat tidak dari tumbuhan yang ditempelinya. Anggrek mendapatkan unsur hara dari batang atau sisa tumbuhan lain yang sudah busuk dan terurai.


Tanaman tipe epifit memang tidak mengambil cadangan makanan dari tumbuhan yang ditempelinya. Tetapi tanaman epifit kadang menghalangi asupan cahaya yang dibutuhkan tanaman yang ditumpanginya untuk hidup.


Sedangkan di daerah yang beriklim sedang, anggrek dapat hidup di tanah. Anggrek akan membentuk semacam umbi sebagai salah satu caranya untuk beradaptasi dengan lingkungan yang cenderung dingin. Anggrek hanya memerlukan sedikit air untuk bisa bertahan hidup. Tapi, anggrek juga tidak dapat hidup jika harus berada di daerah yang memiliki iklim gurun.


Dalam pertumbuhannya, anggrek memerlukan cahaya matahari, tapi bukan cahaya matahari yang mengena langsung. Itulah sebabnya mengapa anggrek banyak ditemukan di tempat-tempat tersembunyi yang tidak terkena sinar matahari secara langsung.


Berdasarkan pertumbuhannya, anggrek dibedakan menjadi dua, yaitu simpodial dan monopodial.


Anggrek tipe ini secara bentuk tidak memiliki batang penopang utama. Bunga tumbuh dari ujung batang. Anak tanaman pun dapat menghasilkan bunga baru. Anggrek tipe simpodial contohnya adalah anggrek jenis dendrobium, cattleya, oncidium, dan cymbidium.


Kebalikan dari anggrek tipe simpodial, anggrek tipe monopodial hanya tumbuh pada ujung batang. Biasanya tumbuh lurus dengan bunga yang tumbuh di sisi bagian luar batang. Jenis anggrek seperti ini adalah anggrek vanda, arachnis, aranthera, phalaenopsis, dan renanthera.


View the original article here

Your ADS